Kebun Kita - Bagi
sebagian orang bertani atau berkebun mungkin dianggap sebagai pekerjaan yang
tidak berharga. Mereka yang bergelut di bidang ini pun sering merasa kurang
pede karena dianggap tidak gengsi.
Sementara yang lain beranggapan sama seperti menekuni
hobi yang lain, berkebun juga memiliki segudang manfaat. Aktivitas berkebun
dipercaya mampu menghilangkan stres dan membuat seseorang lebih bahagia. Selain
itu, hobi ini juga memiliki manfaat secara ekonomis.
Dalam beberapa tahun terakhir ini tren berkebun
khususnya di kalangan masyarakat urban semakin diminati. Anak-anak muda banyak
yang beralih menjadi ‘petani’ setelah komunitas berkebun ini muncul.
Di Aceh sendiri ada Komunitas Aceh Berkebun, yang menjadi
jejaring dari Komunitas Indonesia Berkebun. Kumunitas ini awalnya terbentuk
dari gerakan yang dibuat Ridwan Kamil, arsitek yang kini menjadi Wali Kota
Bandung. Jejaring Indonesia Berkebun kini tersebar di banyak kota di Indonesia.
Aceh Berkebun terbentuk pada 9 Oktober 2011 lalu dan
terdaftar sebagai jejaring Indonesia Berkebun dua hari setelahnya. Komunitas
ini didirikan oleh beberapa kalangan muda yaitu Aulia, Diya Dikafathya, Wiza,
Waru dan Irwanti.
“Tujuan dibentuknya komunitas ini untuk menyebarkan
semangat positif untuk peduli pada lingkungan dan perkotaan, terutama dalam
memanfaatkan lahan tidur di kawasan kota agar produktif hijau dan bermanfaat,”
kata Pembina Aceh Berkebun, Hijrah Saputra kepada ATJEHPOST.co, Jumat, 24
Oktober 2014.
Kegiatan yang digalakkan adalah tanam semangat, panen
hore, pelatihan bikin kompos dan pelatihan kebun di sekolah Fatih Bilingual.
Saat ini ada tiga kebun garapan Aceh Berkebun yaitu kebun selada Bahagia di Ie
Masen, kebun Cinta di Rumpet dan kebun Bintang di Lambaro.
Yang ditanam adalah jenis sayur-sayuran yang mudah
dipanen seperti kangkung, selada, cabe, sawi dan terong. Dengan adanya
komunitas ini anak-anak muda khususnya di Banda Aceh dan Aceh Besar diharapkan
semangat untuk berkebun. lagipula untuk berkebun tidak dibutuhkan areal khusus,
bisa dengan memanfaatkan pekarangan rumah dan lahan-lahan kosong yang banyak
terdapat di lingkungan sekitar.
Saat ini anggota komunitas ini ada sekitar 40 orang.
Selain terbuka untuk umum cara bergabung di sini juga sangat muda.
“Tinggal follow twitternya di @acehberkebun atau
gabung di grup facebook Aceh Berkebun saja, nanti setiap ada kegiatan bisa
langsung ikutan,” ujarnya.
Sedikit berfilosofi Hijrah juga mengatakan Aceh tanoh
nyang subu, tanoh nyak makmue keuneubah endatu. Dengan memahami
filosofi tersebut sudah seharusnya tanah warisan endatu ini dimanfaatkan dengan
baik. (atjehpost.co)
0 komentar:
Posting Komentar